63 tahun yang lalu bumi ini basah dengan darah dan air mata
63 tahun yang lalu kita telah bebas dari penjajah
beribu-ribu pejuang telah gugur
beribu-ribu manusi menangis kehilangan sanak saudara

tetapi, akankah pengorbanan sedemikian besar
hingga terkikis seiring perjalanan waktu ?
mungkin mereka telah tiada menangis diatas sana
engkau tahu mengapa?

kita lihat sekitar kita banyak generasi muda
yang tanpa mereka sadari telah terjajah
mereka lebih suka kebiasaan-kebiasaan bangsa lain
dari pada adat istiadat sendiri
bahkan, ada yang malu mengakui adatnya senidri

Teman, kita masuki dunia yang indah ,
dengan tawa riang yang sangat pekat,
dengan bangga kita tunjukkan diri kita,
kita tertawa, bersorak, sangat gembira
tanpa mengenal tanpa itu duka lara
hanya rasa bahagai yang tertanam di hati kita
dan hanya senyum yang mewarnainya
sampai pada duka itu menjerat
saat itulah kita rebahkan tangis
kita satukan jemari kita dengan erat,
seakan sayap kita akan rapuh terkikis
setelah itu, kita bangkit.....
karena saat itulah yang membuat kita
lebih kuat dan mengerti arti,
sahabat...........

Merdeka … Merdeka … Merdeka …

Negara Indonesia mencapai kemerdekaan saat tanggal 17 Agustus 1945.

Saat itu pula nenek moyang kita baru dapat merasakan bebasnya merdeka tanpa dijajah.

Kehormatan lebih tinggi nilainya daripada hidup, mengenai kehormatan tidak boleh kita bertekuk lutut, sehingga pahlawan-pahlawan terus berjuang agar dapat mencapai kemerdekaan kita, membuat negara kita agar sejajar dengan negara lain.

Kita sangat berhutang banyak kepada pahlawan-pahlawan yang telah berjuang hingga titik darah penghabisan untuk mendapatkan kemerdekaan negara kita tercinta.

Ingat bagi jiwa yang agung, hutang hutang yang paling berat adalah ketidak mampuan membalas budi yang pernah diterima.

Para pahlawan ingin kita merdeka, ingin agar kita dapat terlepas dari belenggu-belenggu penjajahan.

Negara kita satu, yaitu bangsa Indonesia.

Hendaknya rasa nasionalisme tetap ada dihati kita masing-masing dan meneruskan perjuangan pahlawan, sebab hanya melalui itulah kita dapat membalas hutang-hutang kita terhadap jasa-jasa mereka.

Oleh : Yuni

Munafik bagi kita jika kita begitu saja meniggalkan rasa merdeka dalam diri kita selaku waga indonesia.

Merah yang merupakan lambang darah para pejuang yang gigih dalam melawan setiap penjajah yang ada di negeri kita.
Bukan hanya raga dan jiwa mereka, tapi pengorbanan mereka juga.
Putih yang merupakan kesucian jiwa mereka dalam menghadapi apa saja.
Jiwa yang tak pernah sekalipun merasa menyerah.

Para pemuda yang malah asyik berdemo,
Para pemuda yang malah sering pergi ke "gemerlapnya dunia",
Dan para pemuda-pemuda untuk kesenangan pribadi,
Mereka tak mengerti arti sebuah perjuangan.

Apakah kita sudah merdeka ?
Apakah kita sudah bebas ?
Siapakah penjajah yang sebenarnya ?

Ma'afkan kami pahlawan,
Semua yang terjadi bukan salahmu pahlawanku.

Bagi kami sekarang penjajah sebenarnya adalah orang-orang yang tak mau bertanggung jawab di negeri ini.

Korupsi ...
Pembunuhan ...
Pemerkosaan ...
Telah mencoreng kemerdekaan bangsa kita sendiri.

Tuhan, ku mohon, bantulah kami kembalikan kemerdekaan kami.

Ku ingin kemerdekaan ini diselimuti cnta dan kasih

Mungkin bukan sekarang atau besok,
Tapi untuk selamanya.

Ku ingin bangsaku ini bebas, lepas, tetapi mempunyai aturan
Karena kita masih menganut adat ketimuran.

Pantaskah kita menari diatas saudara kita yang masih sengsara ?

Tak pantas kita hidup di bangsa ini jika kita berbuat seperti itu.

Ayo para pemuda,
Pikirkan bangsa kita,
Kita hanya ingin MERDEKA ...